cari sesuatu disini

Kamis, 25 April 2013

Tugas Etika Propesi mengaenai Propeso di Bidang IT

Tugas mata kuliah etika Propesi
Tanggal 13 April 2013

Pertanyaan :
1.              Propesi di boding teknoligi informasi
a.                    Software
b.                   Hardware
c.                     Operasional system informasi
2.              Pekerjaan di bidang teknik informasi sesuai standar Pemerintah
3.              Apakah pekerjaan dibidang teknonologi informasi dikatakan sebagai suatu propesi ? kenapa ?


Jawaban :

1.              Profesi di Bidang Teknologi Informasi meliputi :

a.       Software
Propesi dibidang software adalah orang yang bergelut dalam segala hal yang berkaitan dengan dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang system operasi, database maupun system aplikasi. Pada kelompok ini, terdapat beberapa pekerjaan yang dikhususkan dengan klasifikasi dan keahlian tersendiri atau spesialis meliputi :
1)      Sistem analismerupakan orang yang bertugas menganalisa sebuah system yang telah dirancang yang kemudian akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
2)      Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
3)      Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
4)      Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.

b.      Hardware
Propesi dibidang hardware adalah mereka yang bekerja di bidang perangkat keras (hardware). Terdapat beberapa klasifikasi dari propesi dibidang ini yaitu :
1)     Technical engineer/teknisi, yaitu orang yang bekerja dalam bidang teknik, baik instalasi mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.
2)     Networking engineer, adalah orang yang bekerja dalam bidang teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.


c.       operasional system informasi
operasional system informasi adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional system informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
1)     EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
2)     System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system.
3)     Mis Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah system informasi, melakukan manajemen terhadap system tersebut secara keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.

2.      Pekerjaan di Bidang TI yang sesuai dengan Standar Pemerintah
Beberapa penjelasan tentang pranata computer sebagai berikut :
1.      Pengangkatan Pejabat Pranata Komputer
Pengangkatan Pegawai Negri Sipil dalam jabatan Pranata  Komputer ditetapkan oleh Mentri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi / Tinngi Negara. Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat
2.      Syarat-Syarat Jabatan Pranata Komputer
1)     Bekerja pada satuan organisasi instansi pemerintah dan bertugas pokok membuat, memelihara dan mengembangkan dan mengambangkan system dan atau program penelolahan dengan computer.
2)     Berijazah serendah-rendahnya Sarjana Muda / D3 atau yang sederajat.
3)     Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam bidang computer dan pengalaman melakukan kegiatan di bidang computer.
4)     Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam bidang tertentu yang berhubungan dengan bidang computer.
5)     Setiap unsure penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik
3.      jenjang dan Pangkat Pranata Komputer

4.      Pembebasan sementara Pranata Komputer
Untuk tetep berada pada jalur profesionalitasny, pemerintah juga menetapkan bahwa Pranata Komputer harus dapat mengumpulkan angka kredit minimal. Angka kredit minimal yang harus dikumpulkan adalah :
1)     Asisten Pranata Komputer Madya sebanyak 20 angka kredit
2)     Asisten Pranata Komputer sebanyak 20 angka kredit
3)     Ajun Pranata Komputer Muda Sebanyak 20 angka kredit
4)     Ajun Pranata Komputer Madya sebanyak 50 angka kredit
5)     Ajun Pranata Komputer sebanyak 50 angka kredit
6)     Ahli Pranata Komputer Pratama sebanyak 100 angka kredit
7)     Ahli Pranata Komputer Muda sebanyak 100 angka kredit
8)     Ahli Pranata Komputer Madya sebanyak 150 angka kredit
9)     Ahli Pranata Komputer Utama Pratama sebanyak 150 angka kredit
10)Ahli Pranata Komputer Utama Muda sebanyak 150 angka kredit
5.      Pemberhentian dari Jabatan Pranata Komputer Pejabat Pranata Komputer  diberhentikan dari jabatannya, apabila Pejabat Pranata Komputer yang telah dibebaskan sementara dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan dalam waktu 3 tahun setelah pembebasan sementara.

Standarisasi Profesi TI Menurut SRIG-PS SEARCC

Adalah jenis pengelompokan lain untuk pekerja di kalangan teknologi informasi. Yang sering digunakan adalah pengklasifikasian standarisasi profesi di bidang teknologi informasi menurutSRIG-PS SEARCC. SEARCC ( South Asia Regional Computer Confideration ) merupakan suatu forumatau badan yang beranggotakan himpunan professional IT ( Information Technology-Teknologi Informasi ) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di Singapura oleh 6 ikatan computer dari Negara-negara tetangga seperti Hongkong, Indonesia Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Indonesia sebagai anggota SEARCC telah aktif turu serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC. Salah satunya adalah SRIG-PS ( Special Regional Interest Group on Professional Standarisation ) yang mencoba merumuskan standarisasi pekerjaan dalam dunia teknologi informasi.Model SEARCC untuk pembagian jobdalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi yang mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Beberapa kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job ini, yaitu:
1.      Cross Country, cross-enterprise applicability
Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan setiap Negara pada region tersebut,serta memiliki kesamaan pemahaman atas setiap fungsi pekerjaan.
2.      Function Oriented bukan tittle oriented
Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau title yang diberikan dapat saja berbeda, tapi yang penting fungsi yang diberikan pada pekerjaan tersebut sama. Gelar atau title dapat berbeda pada Negara yang berbeda.
3.      Testable / certificable
Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang didefinisikan dapat diukur / diuji.
4.      Applicable
Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterakan pada region masing-masing.


Profesi di Bidang TI Sebagai Profesi
Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk profesi atau bukan,.Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator computer ( sekedar mengoperasikan ), tidak masuk dalam golongan profesi jika untuk bekerja sebagai staf operator tersebut tidak membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu.
Adapun seorang software engineer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena seseorang yang bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan memiliki pengalaman kerja di bidangnya.
Julius Hermawan ( 2003 ), mencatat dua karakteristik yang dimiliki oleh software engineersehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah profesi, yaitu :
1.      Kompetensi
Kompetensi yang dimaksud yaitu sifat yang selalu menuntut professional software engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai tuntutan profesinya.
1.      Tanggung jawab pribadi
Yang dimaksud yaitu kesadaran untuk membebankan hasil pekerjaannya sebagai tanggung jawab pribadi.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik dan benar, seorang software engineer perlu terus mengembangkan bidang ilmu dalam pengembangan perangkat lunak, seperti :
1.      Bidang ilmu metodologi pengembangan perangkat lunak
2.      Manajemen sumber daya
3.      Mengelola kelompok kerja
4.      Komunikasi

Standar IT


PENYEMPURNAAN SILABUS DAN PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

Posted: 14 Mei 2012 in Administrasi
0
A.      PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (baca : TIK) telah banyak merubah paradigma seseorang terhadap sesuatu,  termasuk di dalamnya paradigma seseorang terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang  dahulunya tergambarkan lebih berifat teacher orientedsekarang dikembangkan sistem belajar yang lebih  mampu mengaktualisasi kemampuan siswa. Kurikulum yang digunakanpun diarahkan untuk  mampu mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan-tantangan di masa depan dengan memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidup. Kurikulum tidak cukup hanya dengan mengarahkan peserta didik pada penguasaan materi pembelajaran (content oriented) saja, tetapi perlu juga dikembangkan dengan berorientasi kepada kehidupan peserta didik dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu berkompetisi dengan masyarakat global. Oleh karenanya pendidikan saat ini diramu sedemikian rupa agar dapat sesuai dengan perkembangan dunia TIK yang terus menggeliat maju.
        Seiring dengan itu maka pemerintah melalui Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 menetapkan delapan standar pendidikan nasional salah satunya adalah standar proses. Dalam standar proses sendiri meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran. Semua proses ini diharapkan mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
        Pada standar proses ini penulis fokuskan pada penyempurnaan silabus dan pembelajaran yang berbasiskan TIK.  Penyempurnaan silabus dimaksudkan agar dalam silabus lebih ditekankan indikator dan materi pokok ajar mana yang seharusnya digunakan pembelajaran berbasiskan TIK. Dengannya diharapkan setiap guru mampu memilih dan merencanakan pembelajaran berbasiskan TIK sesuai kemampuan mereka masing-masing, mengingat pembelajaran berbasiskan TIK pada lembaga pendidikan tertentu masih berat untuk dilaksanakan. Berat dalam arti kemampuan guru dalam hal TIK masih terbatas atau mungkin sarana dan prasarana yang kurang mendukung untuk itu.

B.      PERANAN TIK DALAM PENDIDIKAAN
Menurut Undang‐Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, definisi dari pendidikan adalah:
“suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”
Dari definisi ini nampak jelas bahwa fokus objek pendidikan adalah “peserta didik” yang dituntut untuk selalu aktif mengembangkan potensi dirinya. Hal ini berarti bahwa model pendidikan satu arah dimana guru, dosen, atau tenaga pengajar menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran sudah tidak diminati atau tidak relevan lagi. Merpertimbangkan hal tersebutlah maka TIK dipandang mampu memberikan solusi dalam menghadirkan pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Konteks berikutnya mengapa TIK begitu penting bagi pendidikan adalah ditinjau dari perspektif historis. Dalam sejarahnya, proses pembelajaran dimulai melalui suatu proses komunikasi antara satu pihak dengan pihak lainnya Dalam kaitan ini, teknologi terkait dengan mekanisme komunikasi dibutuhkan karena adanya keterbatasan dari panca indera manusia. Mencoba memahami bagaimana proses terjadinya gerhana matahari total, bagaimana proses pertumbuhan pohon beringin terjadi selama ratusan tahun, bagaimana tahapan musnahnya dinosaurus dari muka bumi, dan bagaimana tumbukan dua buah atom bisa terjadi merupakan sejumlah contoh menantang tingkat kognitif setiap peserta didik di sekolah. Tanpa adanya alat bantuan komunikasi (baca: media teknologi), akan sangat sulit bagi siswa untuk dapat membayangkan bagaimana sejumlah fenomena alam tersebut terjadi. Oleh karena itulah maka keberadaan TIK sebagai teknologi bantu proses mengajarbelajar menjadi suatu kebutuhan yang tak terelakkan dewasa ini.

C.      SILABUS
Dalam PP nomor 19 Tahun 2005 pasal 17 ayat 2 disebutkan bahwa Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI. MTs, MA, dan MAK. Sementara silabus sendiri didefinisikan sebagairencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dari defenisi silabus ini terdapat dua bagian yang akan dibahas kemudian yaitu kegiatan pembelajaran dan sumber belajar. Bagaimana memilih kegiatan pembelajaran dan sumber belajar yang berbasis TIK dan kemudian akan dituangkan secara lebih spesifik dalam silabus.

D.      PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Teori belajar behaviorisme berpandangan bahwa proses pembelajaran terjadi sebagai hasil pengajaran yang disampaikan guru melalui atau dengan bantuan media (alat). Sedangkan teori belajar konstruktivisme berpandangan bahwa media digunakan sebagai sesuatu yang memberikan kemungkinan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan. Berangkat dari sini, maka pembelajaran berbasis TIK berarti juga pembelajaran yang menggunakan bahan ajar berbasis TIK pula. Penggunaan bahan ajar TIK memungkinkan peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi dasar (KD) secara runtut, sistematis, interaktif dan inovatif sehingga diharapkan semua kompetensi tercapai secara utuh dan terpadu.
Dalam panduan penyusunan bahan ajar berbasis TIK Direktorat Pengembangan SMA, terdapat beberapa karakteristis bahan ajar berbasis TIK yaitu :
1.       Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media ataupun teknologi jaringan / computer network).
2.      Memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga suasana pembelajaran menjadi menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri
3.      Memanfaatkan teknologi elektronik; di mana pendidik dan peserta didik, peserta didik dan sesama peserta didik atau pendidik dan sesama pendidik dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
4.      Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh pendidik dan peserta didik kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
5.     Memanfaatkan Pertukaran Data (Information sharing) yang secara interaktif dapat dilihat setiap saat di komputer.

E.       RAGAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK
Kegiatan pembelajaran dan bahan ajar berbasis TIK yang mungkin dapat digunakan antara lain :
1)      Bersifat offline (tanpa koneksi internet)
a.      Pembelajaran menggunakan bantuan TV, Tape Recorder, VCD
b.      Pembelajaran menggunakan bahan presentasi semisal Powerpoint dengan LCD projector
c.      Pembelajaran menggunakan mobile learning (bahan ajar yang dapat disimpan dan dioperasikan di telpon genggam/HP)

2)      Bersifat online (terkoneksi dengan internet)
a.     Chating, fasilistas komunikasi teks (bahkan juga bisa Audio Visual) dapat digunakan. Pada beberapa kondisi siswa kadang merasa malu atau bahkan takut menyampaikan argumentasi atau pertanyaannya kepada guru, maka melalui fasilitas ini kendala tersebut dapat diminimalisir. Chatting dapat menggunakan fasilitas Komputer ( misal Yahoo Masanger) maupun HP (misal Nimbuzz, eBuddy)
b.     Bloging, secara sederhana Blog dapat diartikan sebagai catatan pribadi atau diary di internet (dunia maya). Fasilitas ini juga dapat digunakan jika beberapa rujukan pembelajaran tidak sempat disampaikan guru dalam proses pembelajaran. Fasilitas ini juga dapat dirangkaikan  dengan test online, bahan pengayaan dan sebagainya.
c.      Social Networking, jejaring social yang kian merebak semisal facebook dan Twittersebenarnya juga dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran. Keberadaan jejaring social yang terkadang kurang bermanfaat atau digunakan untuk tujuan yang kurang bermanfaat, maka dengan pembelajaran menggunakan fasilitas ini kiranya akan berdampak lebih positif.

F.       DASAR PEMILIHAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK.
Dari sekian banyak pembelajaran dan bahan ajar berbasis TIK tentu tidak semua dapat digunakan. Keterbatasan kemampuan atau fasilitas yang ada sering menjadi kendala. Oleh karenanya ada beberapa hal yang kiranya dapat diperhatikan untuk memilihnya, diantaranya :
1.     Sesuai dengan indikator yang hendak dicapai. Tidak semua pembelajaran sesuai dengan materi ajar dalam pembelajaran. Keberadaan TIK untuk membantu mempermudah pencapaian indicator bukan malah mempersulit.
2.     Mampu membuat atau menggunakannya. Sebaiknya bahan ajar yang akan digunakan dapat dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan karena akan lebih sesuai dengan kemampuan dan penguasaan materi sendiri. Meskipun demikian jika membuat bahan ajar  berbasis TIK sulit dibanding dengan menggunakannya, maka dengan bantuan internet hampir semua bahan ajar yang diperlukan dapat diunduh.
3.    Sesuai dengan karakteristik siswa, tidak semua bahan ajar berbasis TIK dapat sesuai dengan semua siswa. Kadang pembelajaran berbasis TIK tertentu justru mempersulit siswa. Misal akan sangat sulit siswa belajar menggunakan koneksi internet jika di daerahnya tidak ada jaringan internet. Akan sulit juga bagi siswa menggunakan mobile Learning jika siswa tidak memiliki HP atau HP yang dimilikinya tidak support dengan aplikasi pembelajaran yang digunakan.
4.    Sesuai dengan karakteristik materi pokok pembelajaran. Dalam hal ini paling tidak ada tiga karakteristik yang musti diperhatikan, yaitu materi pembelajaran yang konkrit (secara nyata dapat dilihat dan dirasakan : kayu, batu dan sebagainya), Abstrak (materi yang tidak dapat di lihat maupun dirasakan dan memerlukan alat bantu untuk membuktikannya : kerja janjung, aliran darah, struktur atom, terjadinya ikatan kimia ddan sebagainya) dan Simulatit (materi pembelajaran yang memerlukan model atau aktifitas yang dimodelkan : terjadinya letusan gunung merapi, tanah longsor, kesetimbangan pasar dan sebagainya). Pada umumnya materi pembelajaran yang bersiafat abstrak dan simulatif  memerlukan alat bantu TIK.

G.     IDENTIFIKASI MATERI PEMBELAJARAN
Dalam identifikasi materi pembelajaran dapat digunakan format berikut.
SK
KD
Indikator
Materi Pembelajaran
Karakteristik Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Sumber / Bahan Ajar














Format ini  digunakan untuk mengidentifikasi indikator dan materi pembelajaran mana yang paling mungkin digunakan berbasis TIK. Tentu masing-masing guru dan sekolah akan berbeda-beda. Selanjutnya hasil identifikasi di atas akan dicantumkan dalam kolom silabus yang sesuai. Cara pengisian tabel  adalah sebagai berikut :
1.      SK, KD. Indikator dan Materi pembelajaran diisi sesuai dengan SK, KD, Indikator dan Materi pembelajaran yang terdapat dalam silabus
2.      Karakteristik Materi Pembelajaran diisi dengan Konkrit, Abstrak atau simulatif sesuai dengan persepsi guru terhadap indikator yang akan diajarkan.
3.      Jika Karakteristik Materi Pembelajaran bersifat Abstrak dan Simulatif maka pada Kegiatan Pembelajaran diisi proses pembelajaran yang berbasis TIK
4.     Sumber/bahan ajar diisi dengan sumber bahan ajar apa yang akan dipakai. Pada kolom ini harus lebih spesifik jika pembelajaran berbasis TIK, maka jenis bahan berbasis TIK apa yang akan digunakan.

H.     PENUTUP
Penggunaan TIK seolah sudah menjadi kebutuhan dewasa ini,  termasuk di dalamnya dalam proses pembelajaran di kelas. Berangkat dari hal tersebut setiap guru hendaknya mampu untuk menghadirkan pembelajaran berbasis TIK dimulai dari penyusunan silabus yang berbasiskan TIK. Penyajian yang dimaksudkan tentunya disesuaikan dengan kemampuan guru dan sekolah. Namun demikian hendaknya semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran tersebut berusaha semampunya untuk menghadirkan pembelajaran berbasiskan TIK tersebut.

I.        SUMBER BACAAN
Munir, 2008, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Teknologi, Bandung, CV.Alfabeta
Munir, artikel Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia Pendidikan di Indonesia, Pendidikan Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia
Rahmad Zaenal, 2008, Strategi Pembelajaran Berbasis TIK, Modul Pelatihan TIK untuk Pendidikan, Depdiknas
Chaeruman, Uwes Anis., “Urgensi Gerakan Melek ICT di Sekolah“,  http://www.wijayalabs.wordpress.com diakses tanggal 16 Oktober 2010
________Pentingnya Teknologi Informasi dalam Pendidikanhttp://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/pentingnya-teknologi-informasi-dalam.html diakses tanggal 16 Oktober 2010
________TIK dan sumber belajar, http://sahlanpermana.blogspot.com/2010/05/tik-dan-sumber-belajar.html  , diakses pada 14 Oktober 2010
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF